Tuesday 28 August 2012

Gwenchana...

Aneh, setiap orang yang kukenal selalu menanyakan hal yang sama saat bertemu denganku. Pertanyaan yang sama: "Apa kau baik-baik saja?". Awalnya aku bertanya-tanya, mengapa mereka memberiku pertanyaan yang sebelumnya tak pernah ada dalam kehidupanku. Apa aku baik-baik saja? Aku pun tidak tahu. Aku hanya menjawab dengan seulas senyum.
Memang masalah yang menimpaku saat ini mungkin tergolong berat bagi sebagian orang. Di usia semuda ini, namun harus menanggung keadaan seperti itu, aku tahu mereka mengkhawatirkanku. Aku tahu mereka akan ragu tentang keaadaanku. Mereka mungkin berpikir kalau aku adalah orang yang lemah. Orang yang dapat rapuh dengan begitu mudahnya. Orang yang mungkin akan terjun dari atap gedung tertinggi sejak empat bulan yang lalu. Seperti menenggak cairan beracun yang pernah kulakukan dulu.
Yah, kuakui aku memang sempat berpikir ke arah itu. Sempat terlintas keinginan untuk mengakhiri hidupku saja. Karna kini aku sudah tidak punya apa-apa. Aku bukan siapa-siapa. Mungkin lebih baik jika aku lenyap saja daripada membuat malu orang tua. Sempat terpikir untuk memotong urat nadi, menenggak cairan beracun, atau tenggelam bersama ombak di lautan. Kuakui, aku begitu lemah saat itu, hingga mungkin tak akan sanggup untuk sekadar mengangkat kepala menatap mata orang lain. Seandainya ada tempat di dunia ini yang bisa menjadi tempatku bersembunyi. Aku akan pergi ke tempat itu dan tidak akan keluar selamanya.
Tapi aku mengurungkan niat itu. Aku tidak mungkin melakukan hal itu saat aku sadar kalau keputusan yang telah kuambil itu merupakan jalan terbaik bagiku. Keputusan yang seharusnya sudah kuambil sejak awal. Hidup hanya sekali. Dan aku ingin menjalaninya dengan perasaan bahagia. Aku sudah tidak mau lagi merasa tersiksa demi orang lain. Aku tidak mungkin bertahan menjalaninya hanya untuk nama baik keluarga. Aku tahu keputusan ini melukai banyak pihak. Aku tahu aku sudah sangat melukai mereka. Tapi bagiku inilah jalan yang terbaik.
Orang-orang mungkin berpikir aku bodoh karna memilih keputusan ini. Tapi ada satu hal yang tidak mereka mengerti. Kebahagiaan. Kebahagiaan adalah satu-satunya hal yang kuinginkan. Untuk apa aku menjalaninya jika aku tidak bahagia? Untuk apa? Aku hanya ingin merasa bahagia. Paling tidak untuk sekali saja. Aku ingin merasa bahagia dengan kehidupanku. Dan itu tidak akan pernah aku dapatkan jika aku masih memilih bertahan...
Satu hal yang kupahami. Cinta adalah sumber kebahagiaan. Aku akan bahagia bersama orang-orang yang kucintai dan mencintaiku. Saat ini, aku sudah merasa bahagia bersama mereka. Dan aku tidak pernah menyesali akan keputusan yang telah kuambil.
Saat orang-orang bertanya, "Apa kau baik-baik saja?". Aku tidak hanya menjawabnya dengan seulas senyuman. Aku juga akan menjawabnya dengan kalimat: "Aku baik-baik saja, bahkan sangat baik karna sekarang aku bahagia..."

Gwenchana...

Friday 17 August 2012

Someone's watching over me


Found myself today
Oh I found myself and ran away
Something pulled me back
The voice of reason I forgot I had
All I know is you're not here to say
What you always used to say
But it's written in the sky tonight

So I won't give up
No I won't break down
Sooner than it seems life turns around
And I will be strong
Even if it all goes wrong
When I'm standing in the dark I'll still believe
Someone's watching over me

Seen that ray of light
And it's shining on my destiny
Shining all the time
And I wont be afraid
To follow everywhere it's taking me
All I know is yesterday is gone
And right now I belong
To this moment to my dreams

So I won't give up
No I won't break down
Sooner than it seems life turns around
And I will be strong
Even if it all goes wrong
When I'm standing in the dark I'll still believe
Someone's watching over me

It doesn't matter what people say
And it doesn't matter how long it takes
Believe in yourself and you'll fly high
And it only matters how true you are
Be true to yourself and follow your heart

So I won't give up
No I won't break down
Sooner than it seems life turns around
And I will be strong
Even if it all goes wrong
When I'm standing in the dark I'll still believe
That I won't give up
No I won't break down
Sooner than it seems life turns around
And I will be strong
Even when it all goes wrong
When I'm standing in the dark I'll still believe
That someone's watching over
Someone's watching over
Someone's watching over me

Someone's watching over me

(Hillary Duff)

Thursday 16 August 2012

I Miss You, Grandpa...

Kakek...
Sungguh suatu hal yang tak dapat kupercaya, saat kulihat tubuhmu terbaring tenang di tempat itu. Air mataku tak dapat menetes karena perasaanku yang belum meyakini sepenuhnya bahwa engkau telah dipanggil menghadap-Nya. Hatiku masih ragu. Aku terombang-ambing antara mimpi dan kenyataan. Yang kuharap semua itu adalah mimpi.
Tapi harapanku musnah saat tubuhmu masih terbaring di sana. Matamu tertutup rapat. Dan mulutmu tak mengeluarkan sepatah katapun. Aku bergetar. Tak dapat berbuat apa-apa. Seringkali, setiap melihatku, kau akan tersenyum, lalu menceritakan kisah-kisah perjuanganmu dahulu. Kadang juga kau menangis dengan alasan yang tak kumengerti. Tangisan yang tak seorangpun dapat menghentikannya. Tapi kini kau tak tersenyum maupun menangis. Engkau hanya diam. Barulah kusadari bahwa kau telah tiada...

Datok...
Maaf, adalah kata yang belum sempat kuucapkan padamu. Maaf, lama tak menemuimu karna kesibukanku. Sibuk? Bukan, sebenarnya aku tidak begitu sibuk. Hanya ketakutanku yang terlalu besar untuk menemuimu setelah apa yang terjadi padaku. Kau tahu, datok? Hidupku sangat sulit. Sehingga aku belum sanggup menerima omongan orang lain tentangku. Aku takut, Datok. Itulah sebabnya aku bersembunyi dan tak menemuimu...
Maaf, aku tidak menjengukmu ketika kau sakit. Maaf, aku tidak menemuimu saat momen-momen penting itu berlangsung dalam hidupku. Seandainya dulu aku sempat menemuimu dan memperkenalkan dia, mungkin kau pun tidak akan setuju karna kutahu kau orang yang pandai melihat kepribadian orang lain. Dan aku akan menurutimu, kakek. Tapi kini semua telah terjadi. Dan salahku yang telah berbuat sesuatu tanpa diketahui olehmu...
Maaf, kakek... Maaf...
Aku memang cucu yang tidak baik. Kumohon maafkan aku, atas segala hal yang telah kuperbuat yang telah menyakitimu...
Maaf...



Saat ini, yang dapat kuingat adalah wajahmu ketika tertawa. Dan aku merindukannya. Aku merindukanmu, Datok...
Semoga engkau tenang di sisi-Nya.....




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...