Dia seorang
temanku. Namanya Veli. Dia cantik, modis, pintar, dan pandai bergaul. Dia juga
seorang putri keluarga konglomerat yang setiap saat diantar jemput mobil Mercy.
Dia selalu menjadi pusat perhatian karena kecantikan yang dimilikinya. Setiap
pria yang melihatnya akan berhenti sejenak hanya untuk mengagumi dirinya. Tak
ada yang bisa menolak pesonanya.
Namun tidak
dengan Rio. Entah apa yang dipikirkan cowok itu hingga bisa menolak pernyataan
cinta Veli setahun yang lalu. Setahun yang lalu, Veli dengan percaya diri
mengungkapkan perasaan sukanya pada Rio di hadapan mahasiswa yang sedang
nongkrong di parkiran. Tapi Rio menolaknya. Dengan ramah memang. Namun
terdengar seperti petir di telinga Veli. Veli tidak bisa menerimanya.