Bagi orang lain, mungkin aku adalah orang yang munafik. Orang yang berpura-pura baik padahal tidak atau orang yang berpura-pura suka padahal tidak. Sebenarnya tidak seperti itu. Aku bukan orang yang munafik.
Aku tidak pandai bergaul. Orang-orang yang dekat denganku hanyalah orang-orang yang benar-benar baik dan bisa menerima kekuranganku. Aku memang mengenal banyak orang. Tetapi hanya ada beberapa orang yang bisa kuanggap teman. Hanya orang-orang yang menurutku baik. Yang bisa bercerita apapun denganku dan bisa tertawa bersamaku. Aku memang tidak mudah untuk dekat apalagi nyaman berada di samping orang yang baru kukenal.
Aku juga bukan orang yang bisa mengungkapkan pendapatku dengan jujur. Aku lebih banyak berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Aku selalu menimbang-nimbang apakah yang kukatakan itu akan menyakitkan orang lain atau tidak. Oleh karena itu, aku biasanya lebih memilih diam daripada harus mengatakan hal yang belum kutahu dampaknya nanti.
Aku pun jenis orang yang tidak bisa mengatakan "tidak" pada orang lain. Aku selalu menuruti semua keinginan mereka walaupun sebenarnya itu berat untukku. Aku selalu mengerjakan semuanya meski hatiku sedikit tidak rela. Ya, karena aku tidak bisa menolak atau memberikan penolakan pada orang lain karena menurutku saat orang itu mendatangiku untuk meminta bantuan, berarti sebelumnya ia sudah berpikir bahwa aku bisa menolongnya, dan aku tidak bisa mengecewakannya.
Aku cenderung tidak banyak bicara, tetapi lebih banyak mendengarkan orang lain. Aku sangat jarang mengomentari orang lain atau berbicara di belakang mereka. Aku pun orang yang dikenal pintar dan dekat dengan agamis. Oleh karena itu, sekecil apapun kesalahan yang kulakukan, aku akan di judge munafik oleh mereka.
Hal yang sebenarnya adalah aku bukan orang yang berpura-pura baik. Sudah sifatku yang pendiam dan cenderung penurut dan mengikuti semua yang mereka inginkan. Ada saat dimana aku ingin mengubah sifatku yang seperti itu menjadi lebih terbuka dan tegas menolak pendapat orang lain. Tetapi ternyata semua itu membuatku tampak seperti orang yang munafik di mata mereka. Padahal aku hanya berusaha untuk tampil berbeda.
Aku berusaha untuk tidak memikirkan perkataan mereka. Walaupun menyakitkan.
Aku tidak pandai bergaul. Orang-orang yang dekat denganku hanyalah orang-orang yang benar-benar baik dan bisa menerima kekuranganku. Aku memang mengenal banyak orang. Tetapi hanya ada beberapa orang yang bisa kuanggap teman. Hanya orang-orang yang menurutku baik. Yang bisa bercerita apapun denganku dan bisa tertawa bersamaku. Aku memang tidak mudah untuk dekat apalagi nyaman berada di samping orang yang baru kukenal.
Aku juga bukan orang yang bisa mengungkapkan pendapatku dengan jujur. Aku lebih banyak berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Aku selalu menimbang-nimbang apakah yang kukatakan itu akan menyakitkan orang lain atau tidak. Oleh karena itu, aku biasanya lebih memilih diam daripada harus mengatakan hal yang belum kutahu dampaknya nanti.
Aku pun jenis orang yang tidak bisa mengatakan "tidak" pada orang lain. Aku selalu menuruti semua keinginan mereka walaupun sebenarnya itu berat untukku. Aku selalu mengerjakan semuanya meski hatiku sedikit tidak rela. Ya, karena aku tidak bisa menolak atau memberikan penolakan pada orang lain karena menurutku saat orang itu mendatangiku untuk meminta bantuan, berarti sebelumnya ia sudah berpikir bahwa aku bisa menolongnya, dan aku tidak bisa mengecewakannya.
Aku cenderung tidak banyak bicara, tetapi lebih banyak mendengarkan orang lain. Aku sangat jarang mengomentari orang lain atau berbicara di belakang mereka. Aku pun orang yang dikenal pintar dan dekat dengan agamis. Oleh karena itu, sekecil apapun kesalahan yang kulakukan, aku akan di judge munafik oleh mereka.
Hal yang sebenarnya adalah aku bukan orang yang berpura-pura baik. Sudah sifatku yang pendiam dan cenderung penurut dan mengikuti semua yang mereka inginkan. Ada saat dimana aku ingin mengubah sifatku yang seperti itu menjadi lebih terbuka dan tegas menolak pendapat orang lain. Tetapi ternyata semua itu membuatku tampak seperti orang yang munafik di mata mereka. Padahal aku hanya berusaha untuk tampil berbeda.
Aku berusaha untuk tidak memikirkan perkataan mereka. Walaupun menyakitkan.
No comments:
Post a Comment