Thursday 19 April 2012

Benci

Jangan pasang topengmu di hadapanku!
Jangan!
Sekali lagi jangan!
Karna aku benci melihatnya!
Kau palsu!
Kau pembohong!
Kau munafik!
Aku benci kau!

Jangan tersenyum di hadapanku!
Jangan!
Sekali lagi jangan!
Karna aku benci melihatnya!
Kau pura-pura!
Kau menertawakanku!
Kau mencibirku!
Aku benci kau!

Jangan berbaik hati kepadaku!
Jangan!
Sekali lagi jangan!
Karna aku benci melihatnya!
Kau mencaciku!
Kau bersandiwara!
Kau menikamku dari belakang!
Aku benci kau!

Aku benci KAU!!!
 

Ungkapan Hati

Mencintaimu sampai mati,
mungkin kalimat yang biasa diucapkan sembarang orang
kalimat gombal tanpa makna sebenarnya.

Mencintaimu sampai mati,
aku benar-benar ingin memaknai kalimat itu,
dengan makna yang sebenarnya,
dan sampai saat ini,
aku mulai,
mulai,
mencintaimu sampai saat ini.

Aku tidak tahu sampai kapan,
aku mencintaimu.
Yang kutau,
hingga saat ini,
saat aku sudah melewati banyak hal tanpamu,
saat aku sudah bertemu banyak orang selain dirimu,
dan saat aku sudah merasa terbiasa akan kepergianmu,
hingga saat ini,
aku masih mencintaimu.

Mencintai...hanya dirimu...

Friday 13 April 2012

Hipotesis dan Kerangka Pikir

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
 
Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian. Sementara itu, penelitian adalah upaya mencari kebenaran akan sesuatu. Upaya dalam penelitian berupa kegiatan meneliti. Kegiatan meneliti ini menempuh beberapa langkah mulai dari pemilihan judul dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, hipotesis, dan sebagainya.

Setelah peneliti mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Dalam makalah ini kami akan membahas tentang hipotesis dan kerangka pikir sebagai tahapan dalam penelitian.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami buat adalah:

1. Apakah yang dimaksud dengan hipotesis ?

2. Apakah sifat dan fungsi hipotesis?

3. Apa saja jenis-jenis hipotesis?

4. Apakah yang dimaksud dengan kerangka pikir?


C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. untuk mengetahui pengertian hipotesis;

2. untuk mengetahui sifat dan fungsi hipotesis;

3. untuk mengetahui jenis-jenis hipotesis;

4. untuk mengetahui pengertian kerangka pikir.


BAB II

PEMBAHASAN
Hipotesis dan Kerangka Pikir


A. Pengertian Hipotesis Penelitian

Setelah peneliti mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:71).

Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta yang muncul sehubungan dengan masalah yang diteliti. Meskipun sifatnya yang hampir menyerupai suatu ramalan, namun hipotesis bukan sekadar “ramalan” tetapi ramalan yang berdasarkan suatu hasil serta problematik yang timbul dari penelitian pendahuluan, hasil renungan pemikiran yang logis dan rasional, atau atas dasar suatu teori ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (Muhammad Ali, 1987:49).

Hal yang sangat perlu diperhatikan oleh peneliti adalah bahwa ia tidak boleh mempunyai keinginan kuat agar hipotesisnya terbukti dengan cara mengumpulkan data yang hanya bisa membantu memenuhi keinginannya, atau memanipulasi data sedemikian rupa sehingga mengarah keterbuktian hipotesis. Penelitian harus bersikap objektif terhadap data yang terkumpul.

Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal:

1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian);

2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).

Walaupun hipotesis ini sangat penting bagi pedoman kerja dalam penelitian, namun tidak selalu semua penelitian harus berorientasikan hipotesis. Jenis penelitian eksploratif, survei, atau kasus biasanya justru tidak berhipotesis. Tujuan penelitian jenis ini bukan untuk menguji hipotesis tetapi mempelajari tentang gejala-gejala sebanyak-banyaknya.

Sehubungan dengan hal ini G.E.R. Brurrough mengatakan bahwa penelitian berhipotesis penting dilakukan bagi:

1. Penelitian menghitung banyaknya sesuatu (magnitude);

2. Penelitian tentang perbedaan (differencies);

3. Penelitian hubungan (relationship).

(Arikunto, 2006:72-73)


B. Sifat dan Fungsi Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap mesalah yang hendak diteliti. Sebagai jawaban yang sifatnya sementara, maka hipotesis haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif (pernyataan).

2. Hipotesis harus dapat diuji.

3. Hipotesis harus masuk akal, artinya mengemukakan penjelasan yang masuk akal (reasonable explanation) dari kejadian-kejadian yang telah dan akan terjadi. Hubungan antara variabel-variabel harus dinyatakan dengan istilah yang jelas (pasti) sehingga variabel-variabel tersebut dapat diukur (Mahsun, 2005:15).

Selain itu, sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang ingin diteliti, maka hipotesis berfungsi:

1. Memperkenalkan peneliti untuk berpikir dari awal suatu penelitian, karena rumusan hipotesis tidak lain adalah pernyataan masalah secara spesifik.

2. Menentukan tahap-tahap atau prosedur suatu penelitian, karena hipotesis tidak lain adalah rantai penghubung antara teori dan pengamatan.

3. Membantu menetapkan bentuk untuk penyajian, analisis, dan interpretasi data dalam laporan penelitian (Mahsun, 2005:17).


C. Jenis-jenis Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian. Oleh karena itulah maka dari peneliti dituntut kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas. Borg dan Gall mengajukan adanya persyaratan untuk hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.

2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel.

3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.


Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian:

1. Hipotesis Kerja

Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.

Rumusan hipotesis kerja:

a. Jika..........maka..........

Contoh: Jika orang banyak makan, maka berat badannya akan naik.

b. Ada perbedaan antara..........dan..........

Contoh: Ada perbedaan antara penduduk kota dan penduduk desa dalam cara berpakaian.

c. Ada pengaruh..........terhadap...........

Contoh: Ada pengaruh makanan terhadap berat badan.


2. Hipotesis Nol (Null Hypotheses)

Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, disingkat Ho. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Dengan kata lain, selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil.

Rumusan hipotesis nol:

a. Tidak ada perbedaan antara..........dengan..........

Contoh: Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dengan mahasiswa tingkat II dalam disiplin kuliah.

b. Tidak ada pengaruh..........terhadap..........

Contoh: Tidak ada pengaruh jarak dari rumah ke sekolah terhadap kerajinan mengikuti kuliah (Arikunto. 2006: 73-74).

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis. Teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis.

Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir.

Suriasumantri, 1986 dalam (Sugiyono, 2009:92) mengemukakan bahwa seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan.

Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan ilmuwan, adalah alur-alur pemikiran yang logis dalam membangun suatu berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel penelitian. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

(http://blogbahrul.wordpress.com/2007/11/28/landasan-teori-kerangka-pikir-dan-hipotesis-penelitian/)


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

2. Hipotesis haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut: (a) hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif (pernyataan); (b) hipotesis harus dapat diuji; (c) hipotesis harus masuk akal; dan (d) hubungan antara variabel-variabel harus dinyatakan dengan istilah yang jelas (pasti).

3. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol.

4. Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis.

B. Saran

Sebaiknya teori metodologi penelitian yang telah dibahas diimbangi dengan adanya praktikum agar mahasiswa lebih memahami teori tersebut.



Daftar Pustaka

Ali, Muhammad.1987.Metodologi Penelitian.Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Rineka Cipta.

Mahsun. 2005.Metode Penelitian Bahasa:Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

http://blogbahrul.wordpress.com/2007/11/28/landasan-teori-kerangka-pikir-dan-hipotesis-penelitian/

http://mandala-manik.blogspot.com/2010/01/kerangka-pemikiran-dan-hipotesis.html

Thursday 5 April 2012

Mati

Rasaku telah mati
Terkubur bersama untaian perih
Menyayat hati

Duhai hidup
Siapapun yang punya hati
Tolong berikan rasa
Benci juga tak apa

***********************************************************

Sungguh, aku telah mati
Meski bernafas, namun darahku beku
Meski bergerak, namun tubuhku lemah
Meski berjalan, namun kakiku lumpuh
Meski bersenyum, namun hatiku rapuh

Sungguh, aku telah mati
Otakku berpikir di luar kendali
Jiwaku pergi bersama buih
Dan ragaku tak lagi berjiwa

Sungguh, aku telah mati
Hatiku hampa
Hati dan rasaku 
Semua telah hilang

Sungguh, aku telah mati
Siapapun, tolong kubur aku
Kubur aku di lapisan bumi terdalam
Agar jiwa ini tenang
Bersama ulat sebagai teman...

Tuesday 3 April 2012

Bukan Rindu

 Rasa ini, entah apa
Membuatku ingin melihatmu tapi menutup mata
Membuatku ingin berbicara padamu tapi menutup mulut
Membuatku ingin mendengar suaramu tapi menutup telinga

Entah
Wajahmu selalu berputar dalam dunia khayalku
Tapi aku lupa
Suaramu selalu terngiang di telingaku
Tapi aku tidak tahu
Dan senyummu,
Sepertinya aku melihat senyummu pada semua orang yang tersenyum padaku,

Entah
Aku lupa
Rasa ini
Bukan rindu
Tapi,

Entah
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...