Sunday 19 January 2014

Cara Membuat Mind Mapping (Peta Konsep)

Pembuatan mind mapping dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide penting atau suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain. George Posner dan Alan Rudnitsky, dalam Trianto (2009) menulis, bahwa “ peta konsep mirip peta jalan, namun peta konsep menaruh perhatian pada hubungan anta ride-ide, bukan hubungan antar tempat”. Untuk membuat suatu peta konsep, siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-ide kunci yang berhubungan dengan suatu topic dan menyusun ide-ide tersebut dalam suatu pola logis. Kadang-kadang peta konsep merupakan diagram hierarki, kadang-kadang peta kosep itu memfokus pada hubungan sebab-akibat.

Trianto (2009), memberikan langkah-langkah dalam membuat peta konsep sebagai berikut:

Langkah-langkah dalam Membuat Mind Mapping :
  1. Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep.
  2. Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama.
  3. Tempatkan ide-ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut.
  4. Kelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.
Berdasarkan pendapat di atas, dapatlah dikemukakan langkah-langkah dalam membuat peta konsep sebagai berikut: (1) memilih suatu bahan bacaan; (2) menentukan konsep-konsep yang relevan; (3) mengurutkan konsep-konsep dari yang inklusif ke yang kurang inklusif; (4) menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan, konsep yang inklusif diletakkan di bagian yang paling atas atau puncak peta lalu dihubungkan dengan kata penghubung misalnya “ terdiri atas “, “ menggunakan “ dan lain-lain.

Menurut Mahmudin (2009), proses pembuatan sebuah mind mapping (MM) secara step by step dapat dibagi menjadi empat langkah yang harus dilakukan secara berurutan yaitu :

1) Menentukan Central Topic yang akan dibuatkan mind mapping, untuk buku pelajaran Central Topik biasanya adalah Judul buku atau Judul bab yang akan dipelajari dan harus diletakkan ditengah kertas serta usahakan berbentuk image/gambar.

2) Membuat Basic Ordering Ideas – BOIs untuk Central Topik yang telah dipilih, BOIs biasanya adalah judul Bab atau Sub-Bab dari buku yang akan dipelajari atau bisa juga dengan menggunakan 5WH (What, Why, Where, When, Who dan How).

3) Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian yang menjadi ciri yang paling khas dari suatu mind mapping.

4) Melengkapi setiap cabang dengan Image baik berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat sebuah mind mapping menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan diingat.

Dalam membuat mind mapping, Tony Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar mind mapping yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah ringkasan dari Law of MM:

1. Kertas: polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal (Landscape). Central Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa Image dengan minimal 3 warna.

2. Garis: lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.

3. Kata: menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat.

4. Image: gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, table dan ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang 3 Dimensi agar lebih menarik lagi.

5. Warna: gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 – 6 warna. Warna berbeda untuk setiap BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.

6. Struktur: menggunakan struktur radian dengan sentral topic terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2 – 7 buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam dimulai dari arah jam 1.

Sumber:

Mahmudin. 2009. “Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran (Mind Mapping)”. http://mahmuddin.wordpress.com
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

1 comment:

sagunga said...

Kami mengundang anda untuk menggunakan MindMax.
Software MindMapping berbahasa Indonesia buatan anakmuda Indonesia.

MindMax dapat anda download GRATIS di http://www.mindmax.co.id.
Semoga membantu anda belajar dan menerapkan MindMapping

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...