a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin, medium yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Atau dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan (Sanjaya, 2012: 65).
Gearlach & Ely (dalam Sanjaya, 2012) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sementara di sisi lain Atwi Suparman (1997) mendefinisikan, media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
Heinich, dkk (dalam Arsyad, 2011:4) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
b. Fungsi Media
Dalam konsep pendidikan, belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dari hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu, media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi dari ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengomunikasikan materi pelajaran. Akan tetapi, yang perlu diingat ialah tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media, manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien, karena intinya media berperan sebagai alat bantu untuk menfasilitasi guru dalam pengajaran.
Fungsi media menurut Nana Sudjana, 1991 (dalam Sanjaya, 2012) yakni:
- Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif;
- Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru;
- Media dalam pengajaran, penggunaannya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran;
- Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekadar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa;
- Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru;
- Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Media pembelajaran menurut Kemp & Dayton, 1985:28 (dalam Arsyad, 2011, 19-21), dapat memenuhi tiga fungsi utama, yaitu (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi.
c. Jenis-jenis Media
Menurut Djamarah dan Zain, media pada umumnya dapat diklarifikasikan atas tiga jenis, yaitu; media auditif (mengandalkan kemampuan suara), media visual (mempunyai unsur gambar), dan media audio-visual (mempunyai unsur suara dan gambar).
Sementara di sisi lain, pengelompokan berbagai jenis media jika dilihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels & Glasgow (dalam Arsyad, 33-35) dibagi ke dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
1. Pilihan Media Tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan
Kata media berasal dari bahasa latin, medium yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Atau dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan (Sanjaya, 2012: 65).
Gearlach & Ely (dalam Sanjaya, 2012) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sementara di sisi lain Atwi Suparman (1997) mendefinisikan, media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
Heinich, dkk (dalam Arsyad, 2011:4) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
b. Fungsi Media
Dalam konsep pendidikan, belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dari hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu, media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi dari ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengomunikasikan materi pelajaran. Akan tetapi, yang perlu diingat ialah tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media, manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien, karena intinya media berperan sebagai alat bantu untuk menfasilitasi guru dalam pengajaran.
Fungsi media menurut Nana Sudjana, 1991 (dalam Sanjaya, 2012) yakni:
- Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif;
- Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru;
- Media dalam pengajaran, penggunaannya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran;
- Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekadar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa;
- Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru;
- Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Media pembelajaran menurut Kemp & Dayton, 1985:28 (dalam Arsyad, 2011, 19-21), dapat memenuhi tiga fungsi utama, yaitu (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi.
c. Jenis-jenis Media
Menurut Djamarah dan Zain, media pada umumnya dapat diklarifikasikan atas tiga jenis, yaitu; media auditif (mengandalkan kemampuan suara), media visual (mempunyai unsur gambar), dan media audio-visual (mempunyai unsur suara dan gambar).
Sementara di sisi lain, pengelompokan berbagai jenis media jika dilihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels & Glasgow (dalam Arsyad, 33-35) dibagi ke dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
1. Pilihan Media Tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan
- Proyeksi opaque (tak tembus pandang)
- Proyeksi overhead
- Slides
- Filmtrips
b. Visual yang tak diproykesikan
- Gambar, poster
- Foto
- Charts, grafik, diagram
- Pameran, papan info, papan bulu
c. Audio
- Rekaman piringan
- Pita kaset, reel, cartridge
d. Penyajian multimedia
- Slide plus suara (tape)
- Multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan
- Film
- Televisi
- Video
f. Cetak
- Buku teks
- Modul, teks terprogram
- Workbook
- Majalah ilmiah, berkala
- Lembaran lepas (hand-out)
g. Permainan
- Teka-teki
- Simulasi
- Permainan papan
h. Realia
- Model
- Specimen (contoh)
- Manipulative (peta, boneka)
2. Pilihan Media Teknologi Mutakhir
a. Media berbasis telekomunikasi
- Telekonferen
- Kuliah jarak jauh
b. Media berbasis mikroprosesor
- Computer-assisted instruction
- Permainan computer
- Sistem tutor intelijen
- Interaktif
- Hypermedia
- Compact (video) disc
Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana.
No comments:
Post a Comment