Monday 21 May 2012

Love Rain

Kala itu sedang hujan, deras hingga berpikir mungkin tak akan terhenti.


Aku masih duduk di depan bangunan ruko tempat siswa-siswi memperoleh pelajaran tambahan.


Aku menunggu ayahku datang menjemputku dengan harap-harap cemas.


Semoga beliau datang secepatnya. Aku sudah menggigil kedinginan.
Kemudian seorang pemuda berdiri di sebelahku.


Matanya memandang langit dengan penuh pikir.


Kapan hujan ini akan berhenti?


Mungkin itu yang terlintas di pikirannya.


Aku hanya memandangnya.


Memerhatikan setiap gerak gerik tubuhnya.


Memerhatikan setiap ekspresi wajahnya.


Aku tahu dia tidak menyadari keberadaanku.


Namun aku mengenalnya sebagai sosok Fahri di dunia nyata.


Fahri yang tak pernah meninggalkan shalat dan ibadah lainnya.


Fahri yang memperjuangkan kehidupan duniawinya tanpa melupakan akhiratnya.


Ya, seperti itulah dia.


Sosok pemuda yang mungkin sulit untuk ditemui.


Dan aku sudah mengaguminya sejak lama.


Hujan yang membuatku menggigil ini, adalah hujan yang juga memberikan kehangatan.


Kehangatan yang mengalir di sekujur tubuhku karena berdebar di dekatnya.


Aku bahagia. Dengan alasan yang sangat sederhana.


Aku hanya berdiri dengan jarak beberapa sentimeter darinya.


Dan aku bahagia.


Dia, mungkin tidak akan pernah tahu.


Betapa kehadirannya memberi pengaruh yang besar pada setiap jengkal kehidupanku.


Aku, mencintainya.


Hujan ini, hujan cinta...

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...