Sunday 3 August 2014

Jealous

Kamu tahu, dalam diam aku selalu memperhatikanmu, mengamati setiap gerak-gerikmu, dan setiap kata yang terlantun dari bibirmu. Semua orang tahu, kau sempurna. Kau cantik meski tanpa seulas bedak pun menempel di kulitmu.
 Matamu indah, yang membuat orang merasa teduh saat memandangnya. Senyummu manis, mengalahkan manisnya madu dengan warna merah ranum. Bukan hanya penampilan, tapi juga sikapmu yang menawan. Kau gadis yang ceria, pandai bergaul dengan siapa saja. Suaramu indah, saat bernyanyi apalagi saat membaca Al-Quran. Kau tak pernah malu saat tampil di depan umum. Otakmu cerdas, sehingga banyak orang yang mendekatimu untuk berbagi pemikiran. Dan, kau mungkin adalah orang yang paling berpikiran positif yang aku kenal. Kau tak mudah menyerah dan selalu bersemangat dalam menggapai cita-cita. Mungkin itulah sebabnya jalan karirmu mulus tanpa bebatuan terjal.
Aku iri. Dibandingkan dirimu yang terlahir begitu sempurna, aku tidak ada apa-apanya. Seringkali aku bertanya mengapa Tuhan menciptakan kita begitu berbeda. Yang lebih menyakitkan lagi karena aku harus mengenal seorang bidadari sepertimu. Aku berusaha menjauh agar perasaan iri ini menghilang. Namun, kau terlalu baik sehingga terus menemaniku di saat senang maupun susah. Kau selalu bertingkah seperti malaikat yang dikirimkan Tuhan untukku. Kau selalu setia mendengarkan keluh-kesahku, selalu tertawa dalam setiap candaanku, dan selalu berhasil menghapus air mata yang mengalir di pipiku. Tapi itu tak mengurangi rasa iriku padamu. Bahkan perasaan itu menjadi semakin parah. Karna, demi Tuhan, kau sangat sempurna. Aku membencimu dan mengagumimu di saat yang sama. Ini adalah perasaan iri yang akan terus bersembunyi dalam sudut hatiku. Aku tak akan bisa menghilangkannya...

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...