Tuesday 16 April 2013

Berita

a. Pengertian Berita

Berita berasal dari bahasa Sangsekerta “vrit” yang dalam bahasa Inggris disebut “write”, yang berarti “ada” atau “terjadi”. Ada juga yang menyebut dengan “vritta” yang berarti “kejadian” atau “yang telah terjadi”. Vritta dalam bahasa Indonesia kemudian menjadi “berita” atau “warta”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia rumusan Departemen Pendidikan Nasional, memperjelas arti berita, yakni cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Jadi menurut artinya berita dapat dikaitkan dengan kejadian yang terjadi.

Para sarjana publisistik maupun jurnalistik belum merumuskan definisi berita secara pasti. Ilmuan,penulis, dan pakar komunikasi memberikan definisi berita yang beraneka ragam diantaranya:

1) Dean M.Lyle Spencer mengemukakan bahwa berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca.

2) Willard C Bleyer mengemukakan bahwa berita adalah sesuatu yang termasa (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Karena itu ia dapat menarik dan mempunyai makna bagi pembaca surat kabar.

3) William S Maulsby mengatakan bahwa berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.

4) Eric C. Hepwood mengatakan bahwa berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting yang dapat menarik perhatian umum.

5) Micthel V. Charnley mengemukakan bahwa berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang factual,penting,dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka

6) Dja’far H. Assegaff mengatakan bahwa berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa (baru),yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa,entah karena pentingnya,atau akibatnya,entah pula karena ia mengandung unsur humor,emosi dan ketegangan.

7) J.B. Wahyudi mengatakan bahwa berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting,menarik bagi sebagian khalayak,masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa.

8) Amak Syarifuddin mengatakan bahwa berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik media massa.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa berita adalah laporan peristiwa atau kejadian yang cepat,nyata,penting,dan menarik yang disiarkan atau dipublikasikan media massa untuk para pembacanya.

b. Unsur-Unsur Berita

Dalam menulis berita, seorang wartawan mengacu kepada unsur-unsur berita sebagai “rumusan umum” penulisan berita, agar tercipta sebuah berita yang lengkap.Unsur-unsur berita itu dikenal dengan 5W+1H (what,who,where,when,why,how).
What (apa) : Apa yang tengah terjadi. Peritiwa atau kejadian apa yang sedang terjadi. Misalnya kecelakaan, kebakaran, pembunuhan, perampokan, perkelahian, perang, damai, perundingan, olahraga, kesenian dan sebagainya.
Who (siapa) : Siapa pelaku kejadian atau peristiwa itu. Siapa saja yang terlibat. Misalnya peristiwa perkelahian antar pelajar. Siapa pelakunya? SMP Cendrawasih melawan SMP Rajawali.
Where (di mana) : Dimana peristiwa atau kejadian itu berlangsung. Misalnya di sepanjang jalan menuju lapangan olahraga
When (kapan) : Kapan peristiwa atau kejadian itu berlangsung. Misalnya pagi tadi, kemarin, atau senin pagi kemarin. Agar beritanya menjadi baru cari data dari peristiwa atau kejadian baru, tidak lebih dari 24 jam.
Why (mengapa) : Mengapa kejadian itu bisa terjadi. Misalnya, karena pelajar putri SMP Cendrawasih diganggu oleh pelajar putra SMP Rajawali, sehingga menimbulkan kemarahan pelajar putra Cendrawasih, maka terjadilah perkelahian itu.
How (bagaimana) : Bagaimana kejadian itu bisa berlangsung. Untuk itu perlu diceritakan. Misalnya, ketika pelajar putri SMP Cendrawasih mengambil bola di dekat kerumunan anak-anak SMP Rajawali, tiba-tiba pelajar putra SMP Rajawali mencolek pelajar putri SMP Cendrawasih itu. Akibatnya teman-teman pelajar putri itu menjadi berang.terjadilah perkelahian itu.
 
c. Sifat Berita

Berita baik untuk surat kabar, radio, maupun televisi memiliki tiga sifat yang harus dipenuhi yaitu :

1) Berita Bersifat Mengarahkan

Berita bersifat mengarahkan artinya berita yang kita buat harus mampu mengarahkan perhatian pembaca, pendengar atau pemirsa sehingga mengikuti alur pemikiran kita. Jika mereka terpaku pada untaian kata yang kita tulis, atau kita baca maka mereka akan mudah kita pengaruhi.

2) Berita yang Bersifat Menumbuhkan atau Membangkitkan Semangat

Berita yang bersifat menumbuhkan atau membangkitkan semangat adalah berita yang mampu membuat para pembacanya lebih bersemangat dalam melakukan berbagai hal.Dengan berita kita juga bisa memberi rangsangan, dorongan, dan semangat.Tetapi dengan berita pula kita bisa menghancurkan lawan, menang perang, dan menguasai lawan.

3) Berita yang Bersifat Memberi Penerangan

Sifat berita lainnya, harus mampu memberi penerangan kepada masyarakat.Memberi penerangan maksudnya memberi penjelasan atau contoh-contoh kejadian yang tidak baik agar tidak ditiru oleh masyarakat.Kejadian yang jelek yang terjadi di tengah masyarakat dapat diangkat menjadi berita. Tetapi pembuatannya harus ditekankan pada kejelekan kejadian itu agar tidak dicontoh yang lain. Bukan malah mendukung kejadian atau perbuatan jelek yang terjadi itu. Apalagi sampai memberikan tambahan yang merangsang untuk ditiru.

d. Jenis Berita

Jenis-jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik antara lain:

1) Straight News, berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar atau yang menjadi berita utama (headline) merupakan berita jenis ini.

2) Depth News, berita mendalam dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.

3) Investigation News, berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.

4) Interpretative News, berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan.

5) Opinion News, berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan,sarjana,ahli,atau pejabat. Mengenai suatu hal,peristiwa,kondisi poleksosbudhankam,dan sebagainya.

e. Bentuk Berita

Pada umumnya teknis penulisan berita mengenal dua bentuk yaitu, bentuk piramida dan piramida terbalik.Semula penulisan berita hanya menggunakan bentuk piramida saja.Tetapi dalam pengembangannya, berubah menjadi piramida terbalik. Ini karena sistem piramida kurang tepat disajikan dalam keadaan yang tergesa-gesa dan terbatasnya halaman koran.

1) Bentuk Piramida

Bentuk piramida adalah teknis penulisan berita yang diawali dari masalah kurang penting menuju yang paling penting.Teknik penulisan ini, dalam penyajiannya tidak terikat pada waktu atau batasan pemuatan berita. Kapan saja berita ini disajikan akan tetap saja menarik.Pada penyajian berita dengan teknis ini, hal-hal yang penting justru diletakkan di bawah. Seperti kesimpulan dan analisis dari penulis.Bagian atas beritanya dibuat menarik dengan penggunaan bahasa yang diatur secara runtut.Tubuh beritanya baru diisi dengan data dan fakta. Bentuk piramida susunan beritanya menjadi : tidak penting-penting-sangat penting.

2) Bentuk Piramida Terbalik

Tujuan dari penulisan piramida terbalik, adalah memudahkan pembaca menikmati berita secara cepat. Terutama untuk penerbitan surat kabar harian. Tidak smua pembaca mempunyai waktu yang cukup untuk membaca berita.Mereka yang sibuk umumnya hanya membaca sekilas atau yang penting-penting saja. Itulah sebabnya perlu kita bantu dengan penyajian yang cepat pula, agar pembaca dapat mengetahui apa yang terjadi.Berita yang tepat untuk ditulis dengan piramida terbalik adalah berita yang masuk kategori berita singkat. Urutannya dari yang paling penting-penting-tidak penting.Ini kebalikan dari piramida biasa.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...