Tuesday 6 March 2012

LAPS HEURISTIK

A. Pengertian Logan Avenue Problem Solving – Heuristik (LAPS-Heuristik)
 
Dalam Nurdin (2006:25), Heuristic adalah suatu penuntun berupa pertanyaan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah. Heuristic berfungsi mengarahkan pemecahan masalah (dalam hal ini siswa) untuk menemukan solusi dari masalah yang diberikan. Polya (dalam Soekisno, 2002:18) mendefinisikan heuristik sebagai suatu cara membantu untuk menemukan pemecahan.

Logan Avenue Elementary School (dalam Nurdin, 2006) mengusulkan heuristik untuk menyelesaikan masalah, meliputi: (1) what is the problem?; (2) what are the alternatives?; (3) what are the advantages or disadvantages?; (4) what is a sollution?; (5) how well is it working?. Dan untuk selanjutnya heuristik tersebut dinamakan Logan Avenue Problem Solving (LAPS) – Heuristic.

B. Karakteristik LAPS-Heuristik

Menurut Krulik & Rudnick (dalam Santyasa, 2007:8), problem adalah suatu situasi yang tak jelas pemecahannya yang mengkonfrontasikan individu atau kelompok untuk menemukan jawaban dan problem solving adalah upaya individu atau kelompok untuk menemukan jawaban berdasarkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya dalam rangka memenuhi tuntutan situasi yang tak lumrah tersebut. Jadi aktivitas problem solving diawali dengan konfrontasi dan berakhir apabila sebuah jawaban telah diperoleh sesuai dengan kondisi masalah.

Dalam Model Penemuan Murni, yang oleh Maier (1995: 8) disebutnya sebagai “heuristik“, diartikan sebagai tujuan yang hendak ditemukan, jalan atau proses semata-mata ditentukan oleh peserta didik itu sendiri.

Peserta didik dituntun untuk meyelesaikan permasalahan dengan diberi pertanyaan pancingan yang mengarah kepada apa yang akan dicari. Menurut Jerome Bruner (Cooney, Davis: 1975,138), penemuan adalah suatu proses, suatu jalan atau cara dalam mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan tertentu. Proses penemuan dapat menjadi kemampuan umum melalui latihan pemecahan masalah dan praktek membentuk dan menguji hipotesis. Di dalam pandangan Bruner, belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan, di mana seorang siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat mencari jalan pemecahan.

Penyelesaian masalah dalam metode heuristik dapat diselesaikan menggunakan sistematika yang disebut dengan LAPS ( Logan Avenue Problem Solving), yaitu masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya, kemudian dicari jalan masuk untuk mengetahui kunci untuk mencari atau menemukan cara penyelesaian. Untuk menyelesaikannya digunakan kata tanya apa masalahnya, adakah alternatif, apakah bermanfaat, apakah solusinya, dan bagaimana sebaiknya mengerjakannya. Dalam proses ini peserta didik diajari untuk menyelesaikan melalui empat tahapan. Tahapan tersebut dimulai dari tahap pemahaman masalah, pembuatan perencanaan, sistem pengerjaannya, sampai pada tahapan mengevaluasi jawaban yang sudah dikerjakannya. Langkah ini dikenal dengan langkah Polya.

Berawal dari masalah yang belum diketahui cara penyelesaiannya, peserta didik akan terbawa ke dalam arus keingintahuan, di mana akan menumbuhkan motivasi belajarnya. Motivasi yang tinggi dalam belajar jelas akan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir dan prestasi belajarnya. Materi pelajaran akan lebih lama diingat, karena dalam menyelesaikan masalahnya peserta didik mencari referensi dan menemukan cara penyelesaiannya sendiri.

C. Langkah-langkah LAPS Heuristik

Menurut Polya, dalam pemecahan masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu: (1) memahami masalah; (2) merencanakan pemecahannya; (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua; (4) memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back).

D. Kelebihan dan Kelemahan LAPS-Heuristik

Kelebihan-kelebihan LAPS-Heuristik yaitu:
  1. Dapat menimbulkan keingintahuan dan adanya motivasi menimbulkan sikap kreatif.
  2. Disamping memiliki pengetahuan dan keterampilan disyaratkan adanya kemampuan untuk terampil membaca dan membuat pertanyaan yang benar.
  3. Menimbulkan jawaban yang asli, baru, khas, dan beraneka ragam serta dapat menambah pengetahuan baru.
  4. Dapat meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya.
  5. Mengajak siswa memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu membuat analisis dan sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi terhadap hasil pemecahannya.
  6. Merupakan kegiatan yang penting bagi siswa yang melibatkan dirinya, bukan hanya satu bidang studi tapi (bila diperlukan) banyak bidang studi.
Kelemahan-kelemahan LAPS-Heuristik yaitu:
  1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. 
  2.  Keberhasilan strategi pembelajaran membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
  3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

5 comments:

Unknown said...

beli buku LAPS HEURISTIK dmana ya?
ada gambar sampulnya?
makasih

Unknown said...

mau tnya buku tentang laps heuristik beliny dimana? bisa pesan gak? terimakasih

Unknown said...

Ada kok di senen banyak

Unknown said...

Judul buku ny apa y?
Gimana cover ny?

Annisa Rahmananda said...

Ada yang tau buku tentang laps heuristik?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...