Friday 16 November 2012

The Power of Love


Hari ini saya akan menceritakan sebuah kisah nyata tentang dua orang wanita. Wanita pertama, memiliki enam orang anak. Lima anak perempuan dan satu anak laki-laki. Dia seorang wanita yang tegas namun lembut di saat yang sama. Dia berhasil mendidik anak-anaknya ke arah yang benar meski tanpa dukungan sang suami. Suaminya hanya mabuk-mabukan. Tak jarang suaminya itu memukulnya saat sedang mabuk. Namun, wanita itu tetap bertahan. Menyembunyikan rasa sakitnya dan memaafkan suaminya. Sampai saat dimana wanita itu diberi cobaan berupa sakit yang parah. Saat di rumah sakit, tak sehari pun suaminya datang untuk menjenguknya. Bahkan hingga wanita itu menghembuskan nafas terakhir kalinya.
Wanita kedua, sudah berumur lebih dari setengah abad. Sehari-hari ia memenuhi kebutuhan dirinya dan anaknya dengan menjahit. Memang penghasilan dari pekerjaan itu tak seberapa. Apalagi ia bukan penjahit yang laris. Namun, ia tetap berusaha keras memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Sedangkan suaminya sudah hidup bersama wanita lain tanpa menceraikan wanita itu. Entah apa alasannya, hingga ia membuat wanita itu terombang-ambing dalam ketidakpastian. Tapi wanita itu tidak menuntut apa-apa. Dia tetap menjalani kehidupannya seperti itu. Sampai tiba saat dimana suaminya menderita sakit ginjal. Lalu suaminya itu kembali pada wanita itu. Wanita itu menerima suaminya itu kembali dan merawatnya. Ia bahkan membanting tulang untuk membayar pengobatan suaminya itu. Tanpa menghiraukan omongan orang-orang yang menganggapnya bodoh karena menerima orang yang telah menduakannya.
Itulah kisah nyata dua orang wanita. Kisah mereka membuatku berpikir, mengapa mereka  rela melakukannya? Mengapa mereka rela disakiti kemudian memaafkan pria yang telah menyakiti mereka? Aku bertanya-tanya, mungkinkah itulah kekuatan cinta? Mungkinkah karena mereka mencintai pria itu sampai rela     memaafkannya? Namun, saat aku menanyakan hal itu pada mereka, mereka balik bertanya, apa itu cinta?
Kedua wanita itu telah menunjukkan padaku akan arti cinta sebenarnya meski mereka sendiri tidak tahu. Ya, cinta. Saat kau mencintai seseorang, kau akan memberikan seluruh hidupmu padanya. Meski ia menyakitimu, kau akan memaafkannya. Kau akan menerima segala kekurangannya dan kau akan selalu berusaha untuk membuatnya bahagia. Kau tidak akan memikirkan berapa banyak luka yang kau miliki saat bersamanya karena dia adalah obat dari segala lukamu. Saat dia sakit, kau akan merawatnya tanpa menghitung seberapa banyak yang kau korbankan untuk kesembuhannya. Karena yang terpenting bagimu adalah melihatnya tersenyum lagi seperti sedia kala. Dalam hatimu, hanya ada dia. Tak peduli berapa miliar detik yang telah berlalu, tak peduli akan rupanya yang akan berubah menua seiring waktu. Kau tetap mencintainya. Bahkan jika ia tertimpa cobaan, yang menyebabkan ia kehilangan sebagian anggota badannya, kau tetap mencintanya dengan kadar yang tak pernah berubah sedikitpun. Itulah cinta...

Kuharap aku akan menemukan orang yang benar-benar kucintai. Maka aku akan mengerti akan sikap kedua wanita itu. 
Untuk kalian yang sudah menemukannya, tanyakan pada diri kalian, apa kalian sungguh-sungguh mencintainya? Apa kalian rela berkorban untuknya? Kalau jawaban kalian "Ya", maka yakinkanlah diri kalian untuk terus mencintainya. Tunjukkanlah kekuatan cinta kalian padanya. Okey ^_^



No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...